PT Nusantara Smelter Bontang - Pemerintah bakal menjadikan wilayah Bontang, Kalimantan Timur, sebagai pusat pengolahan logam atau smelter. Kota tersebut dipilih lantaran memiliki cadangan mineral yang tinggi dan memiliki karakteristik wilayah yang cocok untuk mengembangkan industri ini.
Menurut Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Tatang Sabaruddin, PT Nusantara Smelter berencana mendirikan pabrik di Bontang yang akan beroperasi pada 2014. Pabrik pengolah tembaga itu memiliki kapasitas produksi 600 ribu ton. "Prosesnya sudah masuk tahap studi kelayakan," kata dia, Kamis, 12 Juli 2012.
Tatang mengatakan setelah terbitnya Peraturan Menteri Energi tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral, banyak perusahaan tambang yang bakal membangun smelter. Saat ini pemerintah tengah mengevaluasi 185 proposal pembangunan smelter. "Kami tengah menilai apakah proyek itu layak dilakukan atau tidak," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo), Ferry J. Yulianto, mengatakan pemerintah harus mengoreksi peraturan tentang pembangunan smelter. Menurut dia, pembangunan smelter justru merugikan usaha tambang skala kecil.
Namun, hal itu dibantah Kepala Subbidang Pengembangan Investasi dan Kerja Sama Kementerian Energi, Lydia Hardiani. Ia mengatakan ada kesalahan persepsi lantaran tiap perusahaan tambang bisa menjalin kerja sama untuk membangun sebuah smelter.
"Yang terjadi sekarang tiap pengusaha mengajukan diri untuk membangun smelter, semacam pemanis di hadapan pemerintah agar dapat izin," katanya.